Yang Katanya Sayang


"Dasar biadab! Dasar tidak tahu diri! Bangsat! Emang ga ada akhlak ya kucing sekecil itu diinjek! Otaknya dimana si?! Otak lo di dengkul? Apa udah dijual lima ribuan di warung?! Bangsat tak tahu disukarnya! Harus dapat ganjaran yang berat buat para penyiksa kucing! Kucing seimut itu dibunuh gitu aja!"

Ujarmu kala melihat sebuah postingan mengenai penganiayaan hewan yang katanya "kau sayangi" itu. Aku tertawa. Heran. Lantaran ini bukan kali pertama kau begitu. Tiap kali ada video tentang seekor kucing kau selalu begitu. Aku ulangi HANYA kucing. Ya, hewan yang katanya kesayangan nabimu. Sebentar, aku tahu pasti kau mau berusaha berkomentar ya? Biar aku tebak, alih-alih mengiyakan kau malah terbiasa dan asik beralasan seperti "tidak, aku juga melakukan hal yang sama jika yang disiksa bukan kucing!". Lagi-lagi aku tertawa. Miris. Bahkan kenyataannya aku tahu kau gak begitu. 

Jadi,sudah berapa video hewan yang kau tonton, wahai manusia yang katanya sayang hewan?
Berapa banyak yang kau komentari? berapa banyak yang kau soroti isunya? 

Kamu tahu gak ada banyak video tentang anjing yang terlantar begitu saja? adapula yang mati karena terlalu banyak kutu di tubuhnya? kamu tahu gak di video youtube ada puluhan anjing yang diracuni secara sengaja lewat makanannya? Ada yang diberi paku sampai tubuhnya penuh darah? Atau hewan lain seperti gajah yang kehilangan gadingnya? Yang mati karena kelaparan? Yang hidup tak tenang karena diburu? Atau koala dan kangguru yang kehilangan tempat tinggalnya? Atau ikan yang semakin kesusahan mencari tempat sembunyi yang aman karena habitatnya kau singgahi? Atau kupu-kupu yang hampir punah karena tiap kali ia berkembang biak menjadi ulat selalu kau bunuh? Atau hewan-hewan lain yang sebenarnya ada di sampingmu, di sekitarmu?

Berapa banyak yang sudah kau tonton? Lantas mengapa? Mengapa hanya satu yang kau laporkan pada pihak berwajib? Apa hewan yang lainnya tidak memiliki penderitaan yang sama? Ada banyak kasus, puluhan bahkan ribuan. Tapi tak satu pun yang berakhir baik. Apa bagimu hal seperti ini menjadi suatu ajang kepopuleran? Apa duniamu hanya seputar mengomentari yang sedang trending di dunia maya?

Apa aku sedang marah? YA! tentu. Jadi, siapa yang lebih tak berakhlak sekarang? Kau atau mereka? Kau yang berkata menyayangi hewan, tapi hewan di duniamu hanya satu jenis. Atau mereka yang menyiksa hewan? Diam - diam aku bersyukur ada mereka. Mungkin di dunia yang kulihat, mereka diciptakan untuk menyadarkanmu bahwa yang ada di duniamu bukan cuma kamu. Tuhan tak menciptakan hewan hanya satu jenis, sebagaimana manusia juga diciptakan beragam warna kulit dan bahasanya. Hewan-hewan itu butuh kamu. Kamu yang diciptakan untuk menjaga bukan menghakimi satu sama lain apalagi menganiaya. Kau tahu begitu mirisnya dirimu saat kau berusaha dengan sekuat tenaga membela kehidupan satu hewan, namun tak mengacuhkan hewan yang lain. Kau juga tahu aku berkata seperti ini karena aku bukan orang yang lebih baik darimu. Tentu saja begitu, aku juga sedang belajar. Belajar memahami bahwa di dunia ini tak hanya terdiri dari satu sisi saja. Di duniamu, bukan hanya satu sisi yang kau sukai. Namun ada banyak sisi lain yang bisa kau telusuri. Seperti misalnya berkata menyayangi namun hanya separuh, seperempat, atau seperdelapan dari kenyataan. Begitupula dalam hal ini, bertanyalah pada dirimu sendiri sebelum menghakimi, sebelum mencaci, sebelum berucap, apakah kau sama saja dengan mereka? sebaliknya mereka yang menganiaya maupun menelantarkan, mereka akan diajarkan sesuatu hal yang berarti. Penyesalan yang mendalam. Semoga saja kau tahu maksudku perihal penyesalan.

Teruntuk kamu yang katanya sayang, aku harap kata kasihmu itu penuh. Bukan kasih semiang kalam. Kasih itu harus melimpah hingga tumpah. Bahkan jika kasih itu harus kau perjuangankan dengan darah.


Fleur.

Komentar

Postingan Populer