Perdebatan Gila di Pergantian Hari
"Sudah, hentikan dan tidurlah. Kamu juga butuh istirahat!" perintah hati kepada otak yang kian menggila malam ini.
"Sebentar, sebentar lagi. Aku masih ingin menyampaikan semua rasaku lewat kata. Biarkan aku menyusun kata agar tepat pada sasarannya." jawab otak yang masih saja bersikeras bertahan.
Hati menatap otak yang berada di batas ketidakwarasannya, lantas berkata, " Biar aku saja. Kata tak cukup mampu mewakili segala rasamu. Biar aku saja. Akan kupanah dia dengan bunga aroma cinta. Biar aku saja yang bergelut, bila akhirnya rasa itu tak bersambut. Bunga itu akan menjadi pilihan baginya. Apakah akhirnya dia memilih aroma wangi yang menguar atau memilih duri yang tak terlihat jelas namun mampu membuat luka menganga begitu besarnya. Sudahlah, biar aku saja."
Otak terdiam. Ia tampak berusaha mencerna segalanya. Setelahnya hati menuangkan setetes tanya dalam ilustrasinya. Jauh ke dalam tetesan itu, terdapat satu pertanyaan yang masih saja mengambang. Bila kata tak mampu meluluhkanmu, bila lagu tak mampu menghiburmu, apakah dengan imaji ini rasaku sampai padamu?
Tertanda,
Fleur
Komentar
Posting Komentar